Thursday, May 24, 2007

langit-langit kamarku

Langit-langit kamarku unik.

Dicat abstrak dengan tujuan menciptakan suasana enak bagai melihat awan.

Tapi bukan awan yang terlihat diatas sana..

Hahahaha.. langit-langitku malah lebih terlihat seperti badai daripada awan-awan.

Aku menikmatinya.

Sering kutatap dengan harapan kosong.

Karena memang sebenarnya aku tidak berharap apa-apa.

Tapi disaat kita tidak berharaplah biasanya sesuatu datang kepada kita.

Aku bertemu banyak makhluk disana.

Ada kakek-kakek, ada naga, bahkan ada juga tulisan kanji cina.

Hihihi..

Kadang kutatap dengan tatapan kosong, dan mereka datang kepadaku.

Sering kutatap dengan tatapan yang berisi cairan bening, dan mereka menghiburku.

Kadang mereka menyajikan suatu opera kecil-kecilan untuk menghiburku.

Kakek itu dikejar seekor naga yang lebih besar darinya!

Wah, kakek tua berjenggot itu bisa terbang!

Lalu dia menuliskan sesuatu..

‘堅 持 到 底’

4 huruf pendek yang terlalu panjang jika diterjemahkan dalam bahasa Indonesia.

‘terus berjuang hingga tujuanmu tercapai’

Baiklah kek, akan kuikuti saranmu.

Kutunggu opera kecilmu di langit-langitku selanjutnya.

*In memorial of my room sweet room..
it's hard to leave it, it's hard to live it, i'd rather sleep in it..

"Meneguk Kepercayaan"

“Meneguk Kepercayaan”

Pernahkah kita dibuai suatu kepercayaan hingga mengabaikan nilai-nilai kebenaran dan kenyataan logis yang ada dibaliknya? Pasti pernah!

Saya pernah dibuai oleh kepercayaan yang bagi saya cukup bodoh. Semua ini berhubungan dengan obat dan jimat.
Seperti kata teman dan model foto saya: dulu jimat, sekarang obat! begitulah..

Sewaktu kecil, saya sering dicekoki dengan jimat kuning yang dibakar kemudian diminum. Konon dapat menyembuhkan penyakit asthma saya. Saat itulah saya 'meneguk kepercayaan'. Lalu setelah dewasa dan mengenal atau dipengaruhi pengetahuan medis modern, saya mulai meninggalkan semua filsafah jimat dan mulai mempercayakan kesehatan saya pada obat-obatan. Lalu mencapai usia yang lebih dewasa lagi, saya mulai memunculkan pemikiran-pemikiran lebih lanjut, yaitu: kita tidak minum obat untuk sembuh. Tetapi kita minum sebuah 'kepercayaan' untuk bisa benar-benar sembuh. Atau kata lain, kita disembuhkan oleh sugesti kita sendiri. Jalan dokter maupun alternatif (baca: dukun) semua bergantung pada kepercayaan yang kita pegang. Pada akhirnya, kita memang hanyalah "Meneguk Kepercayaan".

diambil dari tugas kuliah: Cross Culture Design dengan tema "East Meets West"
model: Andre Suthedja


Thursday, May 10, 2007

apa yang akan terjadi bila...

Apa yang akan terjadi ala intan sari…


Apa yang akan terjadi bila matahari terbit dari barat?

Maka orang-orang berjalan mundur sampai akhirnya diketahui asal-usul manusia.


Apa yang akan terjadi bila semua manusia itu sama?

Maka kehidupan dan kematian tidak ada bedanya.


Apa yang akan terjadi bila manusia tidak bisa mati?

Maka tidak perlu lagi dibuat jam ataupun kalender.


Apa yang akan terjadi bila kucing tetangga mati ditangan kita?

Maka kemungkinan besar kita pindah rumah.


Apa yang akan terjadi bila bumi sebenarnya tidak bulat?

Maka tali jodohpun akan mudah terputus.


Apa yang akan terjadi bila ada planet yang seperti planet bumi diluar sana?

Maka ada intan sari lain yang sedang mengetik di komputernya.


Apa yang akan terjadi bila pada jaman sekarang ini belum ada handphone?

Maka biaya ongkos dan tali silaturahmi meningkat.


Apa yang akan terjadi bila seseorang tidak pernah tertawa?

Maka pemain-pemain Srimulat akan menangis.


Apa yang akan terjadi bila seseorang tidak pernah menangis?

Maka pemeran-pemeran Titanic akan semakin menangis.


Apa yang akan terjadi bila didunia ini tidak ada seni?

Maka tidak ada apapun didunia ini.


Apa yang akan terjadi bila manusia tidak jujur?

Hahahaha.. saya tidak pernah berbohong.


Apa yang akan terjadi bila surga dan neraka tidak pernah diperkenalkan?

Maka tidak ada manusia yang baik.


Apa yang akan terjadi bila manusia tidak punya teman?

Maka ia akan mati tak berpenyakit.


Apa yang akan terjadi bila manusia bisa terbang?

Maka angka kemacetan dan angkutan umum akan sangat berkurang.


Apa yang akan terjadi bila seseorang dapat pergi ke masa depan dan masa lalu?

Maka ia akan sibuk ‘menciptakan’ dirinya sendiri sesuai kemauannya.


Apa yang akan terjadi bila cinderella tidak punya saudara tiri?

Maka bawang merah dan bawang putih akan terkenal.


Apa yang akan terjadi bila superman tidak bisa terbang?

Maka tidak ada anak-anak kecil yang mati konyol.


Apa yang akan terjadi bila manusia tinggalnya di dasar laut?

Maka orang tenggelam tidak perlu ditolong lagi / bahkan tidak ada Baywatch lagi.


Apa yang akan terjadi bila di dunia tidak pernah ada perang?

Maka miss universe harus mencari tagline lain selain ‘world peace’.


Apa yang akan terjadi bila 1+1 tidak sama dengan 2?

Maka tidak akan ada perebutan harta gono gini.


Apa yang akan terjadi bila seseorang hilang ingatan?

Maka bagai komputer yang habis diformat, ia akan bebas dari virus.


Apa yang akan terjadi bila seseorang tidak bisa tidur pada jam stengah 3 pagi?

Maka ia akan membuat pertanyaan-pertanyaan bodoh untuk dijawab dirinya sendiri.

Wednesday, May 9, 2007

gara-gara...

Gara-gara donat.

Putri bulan turun ke bumi, ia bosan berada dilangit terus. Apa sebenarnya yang dilakukan seorang putri bulan sebenarnya? Tidak terlalu penting, ia hanya menjaga bulannya tetap berkilau dengan membersihkannya setiap malam. Nah, karena lelah ia turun ke bumi tepat pada saat bulan purnama. Saat itu bulan berbentuk lingkaran sempurna berkilauan. Putri bulan lapar. Apa yang dimakan seorang putri bulan? Tentu saja kue bulan! Tapi lagi-lagi ia bosan dengan kue-kue bulan yang ada. Ia tertarik pada suatu bentuk kue: bulat akan tetapi bolong ditengahnya. Ia berpikir: kue bulat ini pasti kue bulan model terbaru. Setelah menggigitnya… sayapnya menghilang, rambut hitamnya berubah kuning keemasan, bola matanya yang hitam perlahan-lahan berubah menjadi biru dan tubuhnya membesar, meninggi. Malang nasibnya seorang putri bulan.

Gara-gara pelangi.

Seekor kura-kura tua dipinggir rawa. Menatap indahnya langit dari pantulan air rawa. Hari itu langit sangat cerah, bahkan berpelangi! Ah.. aku tidak pernah melihat pelangi, seperti apa itu sebenarnya? Kura-kura tua itu mati-matian mendongakkan kepalanya mati-matian sampai ia….. terbalik. Sejak saat itu ia dapat melihat pelangi, awan, hujan, malam, bulan, sampai bintang jatuh. Akan tetapi hanya itu yang dapat dilihatnya.



Gara-gara donat dan pelangi.

Hari itu kura-kura menatap langit. Bulan tidak lagi memancarkan cahayanya, pikirnya. Memang, beberapa bulan terakhir ini, bulan terlihat kusam. Lalu keesokan paginya ia melihat sesuatu yang belum pernah dilihatnya selama berbulan-bulan…. Seorang wanita!
Rambutnya kuning keemasan, matanya biru dan ia sangat tinggi! Dua makhluk terkutuk itu mulai menceritakan kisahnya masing-masing.
Dulu aku seorang putri bulan, saat terpilih aku senang sekali, karena hanya yang tercantiklah yang berhak terpilih. Lalu aku terpaksa tinggal dalam bulan itu, tanpa teman, tanpa apa-apa. Aku mulai bosan, lalu aku turun ke bumi dan aku makan apa yang seharusnya tidak kumakan. Lalu aku tidak lagi dapat kembali kesana. Kadangkala aku sangat merindukan tinggal disana, membersihkan bulan sambil melihat apa yang orang-orang lakukan di bumi. Kau dapat menolongku!
Dulu aku seekor hewan terhormat, aku, kura-kura. Berdiri tinggi dan mengagumi diriku dengan cangkang indah yang membuat hewan-hewan lain iri. Aku sering melihat pantulan diriku dalam air di rawa itu. Sampai suatu hari cangkangku terasa berat, aku jatuh ke rawa, dan ketika aku bangun, aku tidak dapat berdiri! Lalu aku menghabiskan sisa hidupku ditindih cangkang berat ini. Ketika aku akhirnya mampu melihat langit lagi, aku merindukan membawa-bawa cangkangku yang sudah seperti rumahku sendiri. Aku dapat berjalan kemanapun aku mau, aku sudah tidak makan berbulan-bulan. Aku dapat menolongmu?
Jika aku menolongmu yang dalam kesusahan, maka aku akan dapat kembali menjadi putri bulan!
Jika aku menolongmu kembali menjadi putri bulan, aku akan dapat kembali berjalan?
Wanita itu dengan sekuat tenaga mendorong kura-kura sampai tubuhnya kembali ke posisi semula, dengan cangkang diatas.
Setelah itu, sayapnya tumbuh, bola mata dan rambutnya menghitam, serta tubuhnya mengecil. Lalu ia tertidur disebelah kura-kura.
Kura-kura yang kelelahan juga ikut tidur.
Malam itu bulan bersinar terang, Kura-kura dapat melihatnya dengan jelas dalam pantulan air di rawa.