Thursday, February 21, 2008

tidur siang

Di dalam rumah, di atas ranjang, suatu posisi
Aku memperhatikan
Jendela benderang mengubur tubuhku dengan cahaya
Tidak ingin aku bangun
Tidak mampu kulihat sampul plastik buku-bukuku yang berserakan
Mataku perih tertusuk kilau sampul yang disebabkan cahaya yang menguburku
Aku memejamkan mata
Kulihat bekas kilauan itu di dinding mataku
Berubah menjadi cahaya berpendar, memasuki kepalaku
Menjadi jingga, kemudia menghilang perlahan
Kurasakan tubuhku melayang
Kepalaku, tenggorokanku, dadaku, lengan dan jari-jariku, sampai kakiku
Aku melayang, tapi tidak beranjak dari ranjang
Sampai kesadaranku hilang
Ah.. nikmatnya tidur siang