Gara-gara donat.
Putri bulan turun ke bumi, ia bosan berada dilangit terus. Apa sebenarnya yang dilakukan seorang putri bulan sebenarnya? Tidak terlalu penting, ia hanya menjaga bulannya tetap berkilau dengan membersihkannya setiap malam. Nah, karena lelah ia turun ke bumi tepat pada saat bulan purnama. Saat itu bulan berbentuk lingkaran sempurna berkilauan. Putri bulan lapar. Apa yang dimakan seorang putri bulan? Tentu saja kue bulan! Tapi lagi-lagi ia bosan dengan kue-kue bulan yang ada. Ia tertarik pada suatu bentuk kue: bulat akan tetapi bolong ditengahnya. Ia berpikir: kue bulat ini pasti kue bulan model terbaru. Setelah menggigitnya… sayapnya menghilang, rambut hitamnya berubah kuning keemasan, bola matanya yang hitam perlahan-lahan berubah menjadi biru dan tubuhnya membesar, meninggi. Malang nasibnya seorang putri bulan.
Gara-gara pelangi.
Seekor kura-kura tua dipinggir rawa. Menatap indahnya langit dari pantulan air rawa. Hari itu langit sangat cerah, bahkan berpelangi! Ah.. aku tidak pernah melihat pelangi, seperti apa itu sebenarnya? Kura-kura tua itu mati-matian mendongakkan kepalanya mati-matian sampai ia….. terbalik. Sejak saat itu ia dapat melihat pelangi, awan, hujan, malam, bulan, sampai bintang jatuh. Akan tetapi hanya itu yang dapat dilihatnya.
Gara-gara donat dan pelangi.
Hari itu kura-kura menatap langit. Bulan tidak lagi memancarkan cahayanya, pikirnya. Memang, beberapa bulan terakhir ini, bulan terlihat kusam. Lalu keesokan paginya ia melihat sesuatu yang belum pernah dilihatnya selama berbulan-bulan…. Seorang wanita!
Rambutnya kuning keemasan, matanya biru dan ia sangat tinggi! Dua makhluk terkutuk itu mulai menceritakan kisahnya masing-masing.
Dulu aku seorang putri bulan, saat terpilih aku senang sekali, karena hanya yang tercantiklah yang berhak terpilih. Lalu aku terpaksa tinggal dalam bulan itu, tanpa teman, tanpa apa-apa. Aku mulai bosan, lalu aku turun ke bumi dan aku makan apa yang seharusnya tidak kumakan. Lalu aku tidak lagi dapat kembali kesana. Kadangkala aku sangat merindukan tinggal disana, membersihkan bulan sambil melihat apa yang orang-orang lakukan di bumi. Kau dapat menolongku!
Dulu aku seekor hewan terhormat, aku, kura-kura. Berdiri tinggi dan mengagumi diriku dengan cangkang indah yang membuat hewan-hewan lain iri. Aku sering melihat pantulan diriku dalam air di rawa itu. Sampai suatu hari cangkangku terasa berat, aku jatuh ke rawa, dan ketika aku bangun, aku tidak dapat berdiri! Lalu aku menghabiskan sisa hidupku ditindih cangkang berat ini. Ketika aku akhirnya mampu melihat langit lagi, aku merindukan membawa-bawa cangkangku yang sudah seperti rumahku sendiri. Aku dapat berjalan kemanapun aku mau, aku sudah tidak makan berbulan-bulan. Aku dapat menolongmu?
Jika aku menolongmu yang dalam kesusahan, maka aku akan dapat kembali menjadi putri bulan!
Jika aku menolongmu kembali menjadi putri bulan, aku akan dapat kembali berjalan?
Wanita itu dengan sekuat tenaga mendorong kura-kura sampai tubuhnya kembali ke posisi semula, dengan cangkang diatas.
Setelah itu, sayapnya tumbuh, bola mata dan rambutnya menghitam, serta tubuhnya mengecil. Lalu ia tertidur disebelah kura-kura.
Kura-kura yang kelelahan juga ikut tidur.
Malam itu bulan bersinar terang, Kura-kura dapat melihatnya dengan jelas dalam pantulan air di rawa.
4 comments:
saudara intan, ramalan anda begitu presisi, wahai teman2ku yg budiman coba semua cek ramalan di intan.blogspot niscaya begitu tepat!
jadi si putri bulan dan kura2 ml ya?
awas kau xerxes!
akhakhakhakh.. kacau beliau..
Post a Comment