Langit-langit kamarku unik.
Dicat abstrak dengan tujuan menciptakan suasana enak bagai melihat awan.
Tapi bukan awan yang terlihat diatas
Hahahaha.. langit-langitku malah lebih terlihat seperti badai daripada awan-awan.
Aku menikmatinya.
Sering kutatap dengan harapan kosong.
Karena memang sebenarnya aku tidak berharap apa-apa.
Tapi disaat kita tidak berharaplah biasanya sesuatu datang kepada kita.
Aku bertemu banyak makhluk disana.
Hihihi..
Kadang kutatap dengan tatapan kosong, dan mereka datang kepadaku.
Sering kutatap dengan tatapan yang berisi cairan bening, dan mereka menghiburku.
Kadang mereka menyajikan suatu opera kecil-kecilan untuk menghiburku.
Kakek itu dikejar seekor naga yang lebih besar darinya!
Wah, kakek tua berjenggot itu bisa terbang!
Lalu dia menuliskan sesuatu..
‘堅 持 到 底’
4 huruf pendek yang terlalu panjang jika diterjemahkan dalam bahasa
‘terus berjuang hingga tujuanmu tercapai’
Baiklah kek, akan kuikuti saranmu.
Kutunggu opera kecilmu di langit-langitku selanjutnya.
*In memorial of my room sweet room..
it's hard to leave it, it's hard to live it, i'd rather sleep in it..
2 comments:
ok intan selamat berpisah dari kardusmu...
semoga kenangan yang tercipta di dalamnya menjadi sebuah kata-kata yang kemudian diterapkan pada sebuah desain yg maksimal untuk mencapai konsep monyet dan semua yg terkandung di dalam ibu karena ibulah yang membelikan baju tidur agar tidurmu nyenyak dan juga tenang...
horas!!
-konseptor monyet-
intan...
time to say buh bye to yer little blue box...hauhauhauhua
btw...thanks to that room, otherwise, i wont be the person i am today!! hauuhahuaa....since it was the basecamp for our freakin fuckin projects...
too much memory to forget...
in that stormy little blue box...
jangan sedih ya nak...
Post a Comment